Translate

Jumat, 18 Juli 2014

FF SongFic HyukStal Minhyuk Krystal Paper Heart

PAPER HEART (종이 심장)
(HyukStal FF)
 
Title                     :         Paper Heart
Author                 :         Myself
Cast                     :         CNBlue’s Kang Minhyuk as himself
                                       F(x)’s Jung Soojung / Krystal as herself
Other Cast           :         F(x)’s members
                                      SNSD’s Sunny & Jessica
Genre                  :         Romantic but a bit sad/angst (?)
Rating                 :
Disclaimer          :
The story is 100% mine so never copying or plagiating. You can reblog it ONLY WITH MY PERMISSION (ask me on @isxxbella (twitter) or comment down). Keep RCL, happy reading!

~oOo~

Embun mulai menyelimuti Seoul, diiringi oleh bunyi detak jam yang bergantung pada dinding kamar. Dua sosok gadis terlihat tengah tertidur nyenyak, tak mengindahkan gerakan-gerakan rusuh yang ditimbulkan gadis lainnya. Krystal menghembuskan nafasnya kasar, matanya melirik ponselnya yang sedari tadi tak bergeming. Ia mengerucutkan bibirnya, mengalihkan pandangannya pada dinding yang berada dihadapannya. Namun sayang, matanya dengan kurang ajar kembali melirik benda putih tadi, berharap kali ini benda tersebut setidaknya bergetar sekali.

Benda itu diam membisu.

“Aishhhh... Jinjja!!!” Krystal mengacak rambutnya frustasi. Ia meraih ponselnya lalu mulai menelusuri riwayat panggilan masuk dan sms. Merasa tak mendapatkan apa yang dicarinya, ia mulai menggerutu sendirian.

“Yaa.. Kang Minhyuk! Apa sih salahnya kau meneleponku?!”

“Tentu saja salah, princess, karena ini sudah tengah malam. Kau pikir apa yang akan dilakukannya setelah bebas dari penerbangan selama 20 jam?”

Krystal mengangkat kepalanya. “Amber?”

Amber tak masuk, melainkan langsung menutup pintu kamar. Krystal yang penasaran segera bangkit, membawa ponselnya lalu keluar kamar.

Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah Amber yang sedang mengacak-ngacak dapur dorm. Krystal menghempaskan dirinya pada sofa.

“Apa yang kau lakukan?” tanyanya.
“Aku sedang berlari maraton,” sahut Amber sambil tersenyum jenaka.
“No joking, Amber,” jawab Krystal dengan malas. Ia berkali-kali menatap ponsel yang telah berbaring pada meja. Amber terkekeh geli.

“Kau terlihat kacau, Princess,” ucap Amber sembari membuka plastik bungkus mie instant. “Kau mau mie?”
“Aku benar-benar kesal! Kau tahu, Amber? Ia sudah mengacuhkanku selama tiga hari, tiga hari! Bahkan ucapan ‘Selamat Pagi’ pun tak dikirimkannya!” gerutu Krystal. “Dan ya, aku tak akan menolak tawaranmu itu karena aku memang lapar. Huh, ini pasti karena aku kesal setengah mati,” gumam Krystal.

“Kesal setengah mati atau rindu setengah mati?” goda Amber sambil cekikikan sendiri. Krystal membulatkan matanya.

“Yaa..Amber –“


Drrrtt drrrttt..
Krystal menolehkan wajahnya dengan cepat. Matanya melirik nama yang berada pada layar benda putih itu. Raut wajahnya seketika berubah. Ia mengangkat ponselnya sembari menatap ponsel itu lekat-lekat.

Kang Minhyuk.

“Dia meneleponku! Amber, Ia –“
“Cepat angkat sebelum Ia mematikannya!” titah Amber.

Setelah menenangkan diri dari debaran jantungnya, Ia menggeser tombol hijau pada layar dan menempelkan ponsel itu di telinganya.

“Yeoboseo?” Jantung Krystal kembali berjumpalitan. Wajahnya bersemu merah hanya dengan mendengar suara orang diseberang ponsel ini. Sepertinya ia dalam bahaya sekarang.

“Yeoboseo, Soojung-ah?” Ulang orang itu lagi. Dengan cepat Krystal menjawab.
“O—oh, Yeo—yeoboseo” jawab Krystal gugup. This has to stop, pikirnya.

“Mian, aku tak meneleponmu tiga hari ini. Aku benar-benar lelah dan kau sendiri kan yang menganjurkanku untuk istirahat di saat lelah, bukan?” goda Minhyuk. Krystal bersemu, namun juga menggerutu.
“Sepertinya kau benar-benar mengingat kata-kataku disana,” Krystal membentuk senyuman dalam cibirnya.
“Yaa— Lagi-lagi kau memanggilku dengan ‘Kau’. Sudah kubilang panggil aku ‘oppa’, Soojungie. Aku lebih tua darimu, molla? ”
“Yaaaa—Siapa juga yang menyuruhmu memanggilku ‘Soojungie’? Dan, sudah kubilang juga kalau aku tak suka memanggilmu ‘oppa’!”

Tak sadar, mereka berdua telah terlarut dalam percakapan saling menggoda satu sama lain. Sesekali Krystal meninggikan suaranya, pertanda kesal. Amber hanya geleng-geleng kepala melihatnya.

“Dengar, Soojungie. Aku memanggilmu ‘Soojungie’ karena itu terdengar manis, bukankah begitu?” Dada Krystal berdesir. Ada sesuatu yang membuncah dalam dirinya. “Tapi, kau memanggilku hanya dengan ‘Kau’ atau ‘Minhyuk’ dengan nada datar. Apa itu manis?” tanya Minhyuk, yang Krystal yakin sedang menggeleng-gelengkan kepalanya sekarang.
“Jadi aku harus memanggilmu apa?”
“Panggil aku ‘oppa’ atau... ‘Minhyukkie’” Spontan Krystal tertawa.

“’Minhyukkie’? Panggilan konyol macam apa itu? Shireo!” tolak Krystal, masih tertawa. Ia yakin sekarang Minhyuk sedang mengangkat alisnya.
“Waeyo? Kenapa tertawa?” tanya Minhyuk, heran. “Molla? Itu konyol, dan aku tak akan pernah memanggilmu dengan nama itu, kau tahu.”
“Tidak, aku tak tahu dan itu tidak konyol, Soojungie. Ayolah, kumohon,” Minhyuk memelas.
“Aniyo!” tolak Krystal, lalu tertawa terbahak-bahak. Ia dapat mendengar Minhyuk menggerutu di sana.
“Arrasso, kuanggap kau mau memanggilku oppa,” jawab Minhyuk tak peduli. “Dan, aku rasa kau membuat keributan disana. Bukankah Victoria dan Sulli sudah tidur?” Pertanyaan Minhyuk menciptakan rasa cemburu terselip di hati Krystal. Apa? Cemburu? Krystal menggelengkan kepalanya. Aku sudah mulai gila, pikirnya.


“Yaa.. Soojungie? Kau masih disana?”
“Tentu saja. Kau kira aku sudah mati?” ucap Krystal mencibir. Minhyuk terkekeh pelan.
 “Kukira kau sudah mati karena merindukanku, haha” Wajah Krystal bersemu merah. Ia bersyukur Minhyuk tak ada bersamanya sekarang. Bisa-bisa Ia digoda seumur hidup.
“Yaa! Aku tak merindukanmu! Miccheoseo, eoh?” umpat Krystal kesal.
“Aduh, telingaku sakit, Soojungie. Tidurlah, ini sudah jam 2.” Ucap Minhyuk.
Krystal tersenyum miring. “Arraseo. Kau juga, Minhyuk-ah.”
“Minhyukkie, Soojung. Dan, Good night, Soojungie.” Krystal bersemu untuk sekian kalinya.

“Good night, Minhyukkie.”


“Mwooo?? Apa, Soojungie, coba kau ulangi? Kau –“ sambungan diputus sepihak oleh Krystal. Ia menggigit bibirnya bahagia. Dengan cepat Ia melompat dari sofa.

“Yaa, Princess, mie instant-mu?” tanya Amber. Namun pertanyaan Amber hanya dijawab oleh bunyi pintu tertutup.



“Aigoo.. Princess.”

~oOo~

“Good morning, eonnie!” sapa Krystal ceria, menyandarkan punggungnya pada kursi santai di hadapan Jessica. Yang disapa tersenyum balik.
“Morning too, babyjung. You look very excited. May I know why ?” Ungkapan Jessica membuat Krystal tersenyum lebar.

“Kemarin, Minhyukkie—“ Jessica mengerlingkan matanya dengan malas, namun sedetik kemudian Ia membelalak.

“MWO?! MINHYUKKIE?! KALIAN SUDAH—Emmmpphh, emmmpphhh!!”

“Anio, eonnie, akan kujelaskan,” ujar Krystal panik sembari menutup mulut kakaknya. Jessica memberontak, berusaha melepaskan diri dari cengkraman adiknya. Hingga akhirnya, Krystal menjerit merasakan gigitan Jessica di tangannya.
“Yaa! Appo!” ujar Krystal perih. Jessica hanya mengibaskan rambutnya dan kembali mencari posisi yang nyaman untuk duduk.

“Sekarang jelaskan padaku,” lanjut Jessica, “Apa yang kau maksud dengan Minhyukkie? Dari mana panggilan itu berasal? Dan –“
“Eonnie, coba katakan bagaimana caranya aku menjawab pertanyaan beruntunmu itu,” dengus Krystal. Lawan bicaranya terus mengoceh, membuat Krystal mengalah. Ia menceritakan peristiwa semalam dengan jantung yang masih berdebar.


“Mwooo??? Minhyuk yang kurang ajar itu menyuruhmu untuk memanggilnya Minhyukkie? Apa ia gila?!” Krystal menghembuskan nafasnya kesal. Kakaknya selalu saja menentang perasaannya terhadap Minhyuk. Seharusnya ia tak menceritakan hal ini pada kakaknya. Seharusnya.


“Soojung-ah, kau tahu eonnie tak menyukai laki-laki itu. Ia tak akan membuatmu bahagia, Soojung-ah. Laki-laki seperti dia itu...” Jessica terus mengoceh panjang lebar mengenai laki-laki yang menurutnya setipe dengan Minhyuk, namun Krystal sama sekali tak berminat untuk mendengarkannya. Terlalu cuek lah, terlalu pemarah lah, inilah, itulah... Krystal sudah terlalu sering mendengarnya dan ia lelah. Lelah dan bosan. Ia selalu mendengar dan mengikuti semua perkataan kakaknya, namun kali ini ia dan kakaknya tak sepihak, sepertinya.

“Intinya, eonnie tak ingin kau menderita pada akhirnya. Eonnie menyayangimu, dan eonnie mau kau dapat merasakan kebahagiaan selamanya. Ini adalah cinta pertamamu, pertama kalinya kau merasakan hal ini. Eonnie hanya tidak ingin hatimu sakit, Soojung-ah,” ucap Jessica, mengakhiri cemohannya tentang Minhyuk. Krystal hanya dapat tersenyum pahit. Ia berharap kakaknya tahu bahwa Ia hanya dapat bahagia bila bersama orang itu, yang membuat jantung dan seluruh tubuhnya bergetar hebat, merasakan rasa yang tak pernah dikecapnya.

~oOo~

“Annyeonghaeseo, So Nyeo Shi Dae’s Sunny imnida, welcome to Sunny’s Radio!” keceriaan Sunny membangkitkan senyum insan-insan yang mendengarkannya. “Hari ini aku, ah tidak, maksudku kita mendapatkan tamu yang spesial. Ini dia hoobae-ku, F(x)!” ujar Sunny.
“Annyeonghaeseo, F(x) imnida!” kelima member F(x) menyahut kompak.

“Kali ini kita akan membahas tentang musik. Ini bukanlah hal yang asing bagi kalian, bukan?” Sunny melemparkan pertanyaan pertama kepada member F(x). Yang ditanya hanya mengangguk kecil.
“Nee.. Tak sehebat dirimu, Sunny sunbae,” jawab Sulli memuji Sunny. Yang dipuji bersemu, sambil mengibaskan tangannya.

“Aigoo.. Aku tak menyangka akan mendapatkan pujian dari hoobae-ku yang cantik ini,” ucap Sunny terkekeh pelan. Lalu mereka melanjutkan obrolan mereka.

“Jadi, bagaimana perasaan kalian mengenai comeback kalian kali ini?” tanya Sunny.
“Kami merasa sangat senang dan lega, karena kerja keras kami selama latihan sebelum comeback terbayar oleh tanggapan positif fans-fans kami,” jawab Victoria.
  “Album kalian kali ini ‘Red Light’ bukan? Nah, kita akan membahas album itu sekarang,” ucap Sunny sembari membolak-balikan kertas dihadapannya.


“Banyak orang mengatakan bahwa dibalik lagu yang disukai seseorang, terdapat pengalaman orang itu sendiri,” Sunny melanjutkan, “Apa pendapat kalian mengenai hal ini? Luna, kau mau menjawab?”
“Oh, menurutku hal itu benar, karena lagu adalah salah satu tempat seseorang mengeluarkan berbagai emosinya secara kreatif. Bagaimana ia menulis lirik dan mencari nada-nada yang pas. Dan untuk menulis lirik yang menyentuh atau punya makna yang dalam, seseorang itu tentunya harus mengalami sendiri hal yang ingin ditulisnya, agar ia memahami perasaan-perasaan yang akan dituangkannya dalam lagu itu. Begitu pula dengan orang yang mendengarkan, mereka cenderung mendengarkan lagu yang dapat mengekspresikan perasaan mereka,” jelas Luna panjang lebar. Yang lain mendengarkannya dalam diam.

“Geurae, sekarang F(x) akan menyanyikan salah satu lagu dari album ‘Red Light’ mereka. Apa judulnya?” tanya Sunny lagi.

“Paper Heart” jawab semua member F(x), sambil berdiri bersiap-siap untuk menyanyi. Sunny mengangguk-angguk sambil mempersilahkan mereka.


Ketika angin bermain – main, menggenggamku erat
Tapi kenyataannya aku terlempar jauh
Kau dalam masalah bila mempermainkanku seperti ini
Mungkin aku terlihat baik
Namun aku memiliki ego yang kuat
 
Belum pernah aku merasakan sakit karena cinta
Atau karena memikirkan orang lain
Sungguh, aku serius
 
Aku mencoba kuat di luar tapi hatiku tak ayal seperti kertas
I got a Pa-Pa-Pa-Pa-Paper Heart
I got a Pa-Pa-Pa-Pa-Paper Heart
Sungguh aku menyukaimu, tapi aku takut
I got a Pa-Pa-Pa-Pa-Paper Heart
I got a Pa-Pa-Pa-Pa-Paper Heart
 
Doo Doo – Doo Doo-
 
Ketika air hujan mulai menetes
Lindungi aku dengan payung itu
Jangan buat aku menangis
Aku mungkin saja bisa hancur
Jadi ingat selalu untuk menggunakan kata-kata halus padaku, ok?
Ukirlah di dalam hatimu yang paling dalam
Aku akan mengatakan semuanya nanti
Semua yang tidak kau ketahui
 
Aku mencoba kuat di luar tapi hatiku tak ayal seperti kertas
I got a Pa-Pa-Pa-Pa-Paper Heart
I got a Pa-Pa-Pa-Pa-Paper Heart
Sungguh aku menyukaimu, tapi aku takut
I got a Pa-Pa-Pa-Pa-Paper Heart
I got a Pa-Pa-Pa-Pa-Paper Heart
 
Doo Doo – Doo Doo – Doo Doo – Doo Doo –
Please be gentle
Kau ingin melihat hatiku yang seperti kertas putih?
I got a paper heart
 
Kau ingin melihat namamu yang terukir di hatiku?
I got a Pa-Pa-Pa-Pa-Paper Heart
I got a Pa-Pa-Pa-Pa-Paper Heart
Sungguh aku menyukaimu, tapi aku takut
I got a Pa-Pa-Pa-Pa-Paper Heart
I got a Pa-Pa-Pa-Pa-Paper Heart
 
Aku mencoba kuat di luar tapi hatiku tak ayal seperti kertas
I got a Pa-Pa-Pa-Pa-Paper Heart
I got a Pa-Pa-Pa-Pa-Paper Heart
Sungguh aku menyukaimu, tapi aku takut
I got a Pa-Pa-Pa-Pa-Paper Heart
I got a Pa-Pa-Pa-Pa-Paper Heart


Plok Plok..
Tepuk tangan Sunny mengakhiri nyanyian mereka. F(x) tersenyum berterimakasih. Saat kembali duduk, Sunny dengan cepat memberikan pertanyaan berikutnya.

“Heol, daebak! Kalian benar-benar bisa mengalahkan So Nyeo Shi Dae!” pujinya, “Lagu ini begitu indah, begitu pula dengan liriknya. Dari yang aku dengar, lagu ini bercerita tentang seorang gadis yang tak dapat mengungkapkan perasaannya, eoh?”

Entah mengapa Krystal sangat ingin menjawab pertanyaan yang satu ini.
“Ne, bisa dikatakan seperti itu. Lagu ini mengisahkan tentang seorang gadis polos yang menyukai seorang laki-laki. Namun, laki-laki itu seperti tak menyadari perasaan gadis itu,” lanjutnya, “Karena dia adalah cinta pertama sang gadis, maka si gadis berharap agar lelaki itu tak menyakitinya,” jelas Krystal.
Sunny mengangguk-angguk. “Lalu mengapa si gadis berpura-pura kuat?” tanya Sunny bingung.

Krystal terdiam, lalu memiringkan kepalanya dan menjawab. “Aku pikir karena ia tak mau menunjukkan bahwa ia menyukai lelaki itu. Ia.. Terlalu malu untuk mengungkapkannya.”

Terjadi keheningan di studio. Semuanya seperti tengah meresapi kata-kata Krystal. Hingga Sunny tersadar, kemudian mencoba mencairkan suasana.

“Daebak! Kulihat tadi Krystal juga benar-benar menghayati lagu itu. Ini lagu kesukaanmu, eoh?”
Studio kembali penuh dengan tawa. Krystal bersemu.
“Kalau ini lagu kesukaanmu, siapa lelaki beruntung yang kausukai?” pertanyaan jebakan Sunny membuat Krystal makin bersemu. Panas menjalari pipinya seketika. Dengan cepat ia menggeleng, lalu membantah.


“A.. Anio, sunbaenim! Eobseo!”

~oOo~

Krystal akhirnya bisa menghembuskan nafas lega. Peristiwa tadi membuatnya malu bukan kepalang. Bahkan kru-kru masih menggodanya setelah broadcast. Ia menggelengkan kepalanya sembari merutuki nasibnya.

  “Aisshhhh, paboya! Kenapa aku menjawab pertanyaan itu, aisshhh! Jung Soojung, neo—“

Drrrttt.. Drrrtttt..

Rutukan Krystal dibantah oleh getaran ponselnya. Ia cepat-cepat mengangkat telepon tanpa melihat caller ID.

“Yeoboseo, Soojung-ah?” Pipi Krystal kembali memanas. Suara ini...
“Minhyuk?”

“Ah, aku kesal kau masih memanggilku ‘Minhyuk’ tapi sudahlah, aku sedang tak ingin bertengkar denganmu,” lanjutnya, “Aku ingin mengganggumu. Tadi aku mendengarkan radio—“

“MWO?! KAU MENDENGARKAN RADIO??” Krystal membulatkan matanya. Ia harap telinganya salah mendengar. Ia harap Minhyuk sedang sibuk dan—


“Ne, aku mendengarkan radio. Hahaha.. Aku yakin kau sedang diganggu sekarang.”
‘Shit!’ umpat Krystal dalam hati. Wajahnya benar-benar merah sekarang. Minhyuk mendengarkan. Kang Minhyuk mendengarkan radio, mendengarkan semua yang diucapkannya tadi.

“Jadi,” Minhyuk terkekeh, “Siapa yang kausukai, eoh? Kau tak menceritakannya padaku? Apa ia lebih tampan dariku? Beritahu aku, Soojungie!”

Krystal benar-benar malu sekarang. Apa ia harus menghindar? Atau mengaku?

“Yaa, Soojungie! Kau dengar aku? Jadi, siapa yang kau sukai? Pasti –“





“Kau.”

~oOo~

END


Wah, akhirnya selesai juga FF yang satu ini! Gimana gimana?? Comment, ya! Oya, special thanks buat LUMINOSKY ( http://luminosky.wordpress.com ) buat lirik F(x) – Paper Heart nya! ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar